KATA
PENGANTAR
Puji syukur khadirat Allah Swt, karna berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan laporan patrikum yang berjudul “mengukur pH larutan penyangga” Tak lupa saya
berterimakasih kepada guru kimia saya
itu ibu Dra,Rr Ayis Windarti yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
laporanini
Laporan
ini berguna untuk mengetahui apa itu larutan penyangga? Bagaimana cara mengukur
larutan penyangga?, ciri ciri larutan penyangga? dan bagimana cara menganalisis
apakah larutan tersebut larutan penyangga atau bukan?.
Saya
sebagai penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan saya ini maka
dari itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
.semoga laporan saya ini dapat berguna bagi kita semua.
Banyuasin, April 2012
Penulis
Adi Nurmesa
DAFTAR
ISI
Halaman
judul……………………………………………………………………….... i
Kata
pengantar…………………………………………………………………………1
Daftar
isi…………………………………………………………………………….…2
BAB
I PENDAHULUAN
Latar
belakang…………………………………………………………………………3
Landasan
teori………………………………………………………………………....3
BAB
II PEMBAHASAN I
Tujuan
…………………………………………………………………………..……6
Alat
dan bahan ……………………………………………………………...………..6
Langkah
kerja ……………………………………………………..…………………6
Hasil
kerja ……………………………………………………………………………7
Permasalahan
…………………………………………………………….…………..7
Kesimpulan
……………………………………………………………….………….7
BAB
III PEMBAHASAN II
Tujuan
……………………………………………………………………………….8
Alat
dan bahan …………………………………………………………………...….8
Langkah
kerja .,…………………………………………………………………..….8
Hasil
kerja ………………………………………………………………………..….9
Permasalahan
………………………………………………………………..………9
Kesimpulan
…………………………………………………………………….……9
BAB
IV PENUTUP …………………………………………………………..……10
Daftar
pustaka………………………………………………………………………11
Lampiran
foto…………………………………………………………………...…..12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Laporan ini dilatarbelakangi oleh kegiatan
praktikum tentang mengukur pH larutan penyangga , yang berguna untuk mengetahui
apakah campuran larutanCH3COOH 0,1 M +CH3COONa0,1 M
larutan penyangga atau bukan dan campuran
antaraNH3 0,1 +NH4Cl0,1 larutan penyangga atau bukan ?
B.
LANDASAN TEORI
A. Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga
adalah larutan yang dapat mempertahankan pH.Larutan penyangga disebut juga
larutan buffer atau dapar. Missal ke
dalam air murni (pH = 7) ditambahkan sedikit basa, maka pH akan naik. Bila kita
masukkan 0.01 M NaOH ke dalam air, maka pH akan mernjadi 12. Demikian juga
sebaliknya bila kita masukkan sedikit asam ke dalam air, pH akan turun. Jadi,
air murni tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH.
Meskipun
ke dalam larutan penyangga sedikit asam atau sedikit basa atau dilakukan
sedikit pengenceran, maka pH larutan tidak berubah.Sebaliknya penambahan asam
atau basa dalam larutan bukan penyangga menyebabkan perubahan pH larutan yang
drastis.
Contoh: ion asetat
menangkap H+dari asam dan ion OH- dari basa bereaksi
dengan asam asetat.
CH3COO- + H+ CH3COOH
CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O
Jika larutan penyangga ditambah asam atau basa yang
sangat besar (larutan penyangga habis bereaksi), maka pH larutan penyangga
berubah drastis.
B.
Mengukur pH larutan penyangga asam
Buffer Asam
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam
suatu larutan dengan rumus berikut:
[H+] = Ka x a/g
atau

dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
B.
Komponen
larutan penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri
dari:
v Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-),
campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
v Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+),
campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.
Komponen
larutan penyangga terbagi menjadi:
1. Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan
ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7).Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari
asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu
basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang
bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium, kalium,
barium, kalsium, dan lain-lain.
2. Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari
asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah
dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
D. Fungsi larutan
penyangga
Adanya
larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.Selain aplikasi tersebut,
terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti
pada cairan tubuh.Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan
ekstrasel.Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4-
dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem
penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar
7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada obat tetes mata
mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek
samping.
BAB II
PEMBAHASAN I
Mengukur pH Larutan PenyanggaCH3COONa
0,1 M +, CH3COOH 0,1 M
A.
Tujuan
Mempelajari
larutan penyangga dan sifatnya.
B.
Alat dan
Bahan
alat : pipet volume, gelas kimia,
karet penghisap, gelas ukur .
Bahan : larutan CH3COONa
0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NH3 0,1 M, NH4Cl 0,1 M,
akuades, HCl, NaOH, dan indicator universal.
C. Langkah kerja
Buat larutan 10 mL CH
3COOH 0,1 M
dengan 10 mL CH
3COONa 0,1 M. Ukur pH awal dengan indicator universal
!
Bagi larutan menjadi 3 bagian sama banyak dengan
gelas kimia !
Tambahkan HCl dalam larutan pertama sebanyak 1
mL! ukur pH-nya dengan indicator universal, tiap penambahan HCl 1 mL !
Teteskan NaOH dalam larutan kedua sebanyak 1 mL!
ukur pH-nya setiap penambahan 1 mL!
Tambahkan 1,2,3,4,5 mL akuades dalam larutan
ketiga! Ukur pH-nya tiap penambahan 1 mL akuades!
Ulangi langkah 2-6 untuk larutan lainnya !
Bandingkan hasil percobaan antara larutan satu
dengan larutan lainnya!
SKEMA LANGKAH KERJA
C.
Hasil Kerja
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Campuran Larutan
|
pH Awal
|
pH Setelah Penambahan
|
HCl 0,1 M (mL)
|
NaOH 0,1 M (mL)
|
Akuades (mL)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
CH3COOH 0,1 M +
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
CH3COONa 0,1 M
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
D. Permasalahan
1.
Bagaimana sifat larutan penyangga
dari percobaan di atas ?
Jawab : Mempertahankan pH meski
telah ditambah 1,2,3,4,5 mL larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, dan akuades.
2.
Bagaimana pengaruh penambahan asam
terhadap larutan penyangga ?
Jawab : Pada percobaan campuran CH3COOH
0,1 M + CH3COONa 0,1 M penambahan asam tidak mempengaruhi pH awal
bahkan pH-nya tetap. Sedangkan, Pada percobaan campuran NH3COOH 0,1
M + NH4CL 0,1 M penambahan sam cukup mempengaruhi pH awal tetapi
tidak terlalu sedikit perubahannya, maka tetap pH-nya (asam).
3.
Apakah dengan penambahan akuades
pada masing-masing campuran larutan dapat mengubah pH larutan ? Jelaskan!
Jawab : Dengan penambahan akuades pH
larutan menjadi tidak berubah tetap hal ini dikarenakan sifat akuades yang netral
atau tidak asam tidak basah.
E.
Kesimpulan
Kedua campuran larutan tersebut adalah larutan penyangga
pada campuran CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 m menghasilkan
larutan penyangga (bufer) basa karena mempertahankan pH basa. Sedangkan pada
campuran NH2 0,1 M +NH4Cl 0,1 M menghasilkan larutan penyangga (bufer) asam
karena mempertahankan pH asam.
BAB III
PEMBAHASAN II
Mengukur
pH Larutan Penyangga,NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1
M
A. Tujuan
Mempelajari
larutan penyangga dan sifatnya.
B. Alat dan Bahan
alat : pipet volume, gelas kimia,
karet penghisap gelas ukur .
Bahan : larutan, NH3
0,1 M, NH4Cl 0,1 M, akuades, HCl, NaOH, dan indicator universal.
C. Langkah kerja
Buat larutan 10 mL: larutan, NH
3 0,1
M,+ NH
4Cl 0,1 M. Ukur pH awal dengan indicator universal !
Bagi larutan menjadi 3 bagian sama banyak dengan
gelas kimia !
Tambahkan HCl dalam larutan pertama sebanyak 1
mL! ukur pH-nya dengan indicator universal, tiap penambahan HCl 1 mL !
Teteskan NaOH dalam larutan kedua sebanyak 1 mL!
ukur pH-nya setiap penambahan 1 mL!
Tambahkan 1,2,3,4,5 mL akuades dalam larutan
ketiga! Ukur pH-nya tiap penambahan 1 mL akuades!
Ulangi langkah 2-6 untuk larutan lainnya !
Bandingkan hasil percobaan antara larutan satu
dengan larutan lainnya!
SKEMA LANGKAH KERJA
D. Hasil
Kerja
campuran larutan
|
pH awal
|
PH Setelah Penambahan
|
|
HCL 0,1 M (ML)
|
NaOH 0,1 M (ML)
|
Akuades
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
NH3 0,1 M +
NH4Cl 0,1 M
|
4,5
|
3,9
|
3,0
|
3,0
|
2,5
|
2,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
|
|
E. Permasalahan
4.
Bagaimana sifat larutan penyangga
dari percobaan di atas ?
Jawab : Mempertahankan pH meski
telah ditambah 1,2,3,4,5 mL larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, dan akuades.
5.
Bagaimana pengaruh penambahan asam
terhadap larutan penyangga ?
Jawab : Pada percobaan campuran CH3COOH
0,1 M + CH3COONa 0,1 M penambahan asam tidak mempengaruhi pH awal
bahkan pH-nya tetap. Sedangkan, Pada percobaan campuran NH3COOH 0,1
M + NH4CL 0,1 M penambahan sam cukup mempengaruhi pH awal tetapi
tidak terlalu sedikit perubahannya, maka tetap pH-nya (asam).
6.
Apakah dengan penambahan akuades
pada masing-masing campuran larutan dapat mengubah pH larutan ? Jelaskan!
Jawab : Dengan penambahan akuades pH
larutan menjadi tidak berubah tetap hal ini dikarenakan sifat akuades yang
netral atau tidak asam tidak basah.
F.
Kesimpulan
Kedua campuran larutan tersebut adalah larutan penyangga
pada campuran CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 m menghasilkan
larutan penyangga (bufer) basa karena mempertahankan pH basa. Sedangkan pada
campuran NH2 0,1 M +NH4Cl 0,1 M menghasilkan larutan penyangga (bufer) asam
karena mempertahankan pH asam.
BAB IV
PENUTUP
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesepatan saya untuk
menyelesaikan tugas laporan prakrtikum tentang mengkur pH larutan penyangga ini,
tak lupa saya ucapkan terima kasih kepadas guru pembimbing saya yaitu ibu Dra,
Rr Ayis Windarti yang telah yang telah membimbing kami dalam praktikum larutan
penyangga ini, praktikum ini sangat berguna bagi kami dalam hal mengukur Ph
larutan penyangga ini untuk menggetahui apakah larutan tersebut larutan
penyangga atau bukan dan ternyata l;arutn tersebut merupakan larutan penyangga,
yang mempunyai ciri mempertahankan sifat pH nya, ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada
teman teman saya khususnya kelompok tiga yang telah membantu dalam kegiatan
praktikum maupun kegiatan pembuatan laporan ini
Demikianlah
laporan praktikum yang saya buat tentang
mengukur pH larutan penyangga. Saya menyadari dalam laporan praktikum ini masih banyak terdapat kekurangan, maka
dari itu saya mohon maaf dan berharap para pembaca dapat memberi saran maupun
kritik yang membangun kepada saya, dan saya harap pembaca dapat mangambil inti
sari dari laporan praktikum saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Utami,budi dkk..kimia untuk
SMA/MA kelas XI; dinas pendidikan Sumatra selatan
Haryanto, untung tri S.T..
kreatif kimia untuk SMA/MA kelas XI; viva pakarindo